Selamat datang di SMPN1Pucanglaban

FENOMENA SUPERMOON

7 Mei 20124comments

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena Supermoon kembali membuat heboh. Bahkan sejak Sabtu (5/5/2012) malam, masyarakat di berbagai daerah sudah antusias mengamati walau Bulan belum memasuki fase Purnama.
Tapi, apa sejatinya Supermoon? Apakah Supermoon merupakan fenomena langka? Bagaimana Supermoon dipandang dalam astronomi dan astrologi? Lalu, apakah benar Supermoon terkait dengan bencana?
Kepala Observatorium Bosscha, Hakim L. Malasan, mengatakan bahwa Supermoon sejatinya bukan peristiwa langka. Supermoon terjadi saat Purnama bersamaan dengan waktu perigee, saat Bulan berada di titik terdekat Bumi.
Saat Supermoon, Bulan akan 10 persen lebih dekat (jarak dari Bumi hanya sekitar 350.000 km. Dampaknya, Bulan akan 14 persen lebih besar serta 30 persen lebih terang).
Tahun lalu, Supermoon terjadi pada 19 Maret 2011. Tahun ini, Supermoon "memuncak" pada Minggu (6/5/2012). Purnama mulai terjadi hari ini pukul 10.35 WIB sementara perigee terjadi pada 10.34 WIB.
Menurut Hakim, Supermoon tahun ini cukup istimewa. Waktu Purnama dan perigee yang hanya terpaut 1 menit cukup langka, menjadikan Supermoon tahun ini sebagai salah satu yang terbaik.
Hakim menerangkan bahwa Supermoon sebenarnya tidak dikenal dalam astronomi. Astronomi tidak memberi istilah khusus pada fenomena Purnama dan perigee yang hampir bersamaan atau bersamaan.
Supermoon hanya dikenal dalam dunia astrologi. Astrologi sendiri bukan bagian dari sains. Astrologi berupaya mengaitkan gerakan benda langit serta dampaknya bagi manusia.
"Dalam astrologi, Supermoon memiliki dampak sangat besar pada manusia. Supermoon dikaitkan dengan bencana," ungkap Hakim saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Salah satu bentuk kaitan Supermoon dan bencana adalah kejadian gemnpa Jepang tahun 2011 lalu. Menurut sejumlah pihak, gempa salah satunya dipicu oleh Purnama yang berada di titik terdekat dari Bumi ini.
"Kalau dalam astronomi, Supermoon sebenarnya biasa saja. Tidak ada kaitannya dengan bencana. Bisa mempengaruhi air pasang di laut, tapi tidak signifikan sekali," kata Hakim.
Meskipun merupakan hal biasa dalam astronomi, Supermoon tetap punya daya tarik. Supermoon bisa digunakan untuk memperbaiki perhitungan-perhitungan astronomis.
"Waktu Supermoon, kita bisa melakukan perbaikan dengan mengukur peredaran Bulan mengelilingi Bumi dengan lebih presisi," ungkap Hakim.
Menurut Hakim, perbaikan tersebut bisa memberikan dampak pada kehidupan sehari-hari. Contohnya, perhitungan terjadinya pasang surut, peringatan hari raya keagamaan dan sebagainya.
Dalam pengamatan Supermoon kali ini, kata Hakim, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) akan mengukur diameter Bulan. Mereka akan membandingkan kondisi Supermoon dengan saat Purnama biasa.
http://unduhgratisku.tk/
Share this article :

+ comments + 4 comments

Anonim
7 Mei 2012 pukul 21.01

sayang berita itu sy ketahui usai peristiwa supermoon, menurut saya itulah kebesara Tuhan sehingga fenomena alam seperti itu tentu dapaty menambah wawasan kita bawah Alloh Maha Besar

7 Mei 2012 pukul 22.06

Setuju..., semua kembali kepada Allah dan fenomna itu memang salah satu tanda kebesaranNya....
Dan kami merasa beruntung karena sempat menyaksikan walau cuma sebentar... dan memang fantastis!
Untuk panjenengan silakan bersabar aja dulu dan tunggu 18 tahun lagi ....

7 Mei 2012 pukul 22.32

Maha Hebat, tidak hanya dilihat aja tapi dirasakan hehehe

dedygn
8 Mei 2012 pukul 07.57

Subhanallah.... tuk yg 1 ini no komen... lidah kelu... walo ga lihat scr lgsg peristiwa supermoon ini, bagiku cukup hnya dgn mbaca berita n ngliat foto, lebih dari cukup tuk mengagumi kebesaran Allah...., hayoh sapa yg masih mo nyangkal keberadaanNya.....?

Posting Komentar

 
Support : S1laban | MGMP | Roeli Elha | Pusat Edukasi
Copyright © 2011. SMPN 1 Pucanglaban - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by S1laban
Proudly powered by Blogger