Selamat datang di SMPN1Pucanglaban

GENERASI EMAS 2045

3 Mei 20127comments

GENERASI EMAS 2045
DALAM RANGKA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL, PEMERINTAH MENJADIKAN MOMENTUM UNTUK MENCETAK GENERASI EMAS

Menteri Pendidikan dan Kebudayan dalam berbagai kunjungannya sering menyampaikan untuk menyiapkan generasi emas 2045 yaitu penduduk Indonesia yang saat ini masuk dalam kelompok usia 0-9 tahun pada tahun 2045 mereka akan berumur 31-45 tahun. Sementara itu penduduk yang sekarang yang ada digerbong usia 10-19 tahun pada peringatan HUT ke-100 Indonesia berumur 45-54 tahun “ usia emas atau umur matang - matangnya kan ada di usia ini “ Ucap Nuh.” Pengelolaan terhadap benih-benih generasi emas tersebut tidak boleh main-main harus serius, sehinggga terciptanya kwalitas sumber daya manusia yang berkwalitas.
Dari sektor pendidikan pemolesan terhadap benih-benih generasi emas tersebut dimulai sejak usia dini.
Caranya dengan menggerakkan PUD–isasi. Angka partisipasi kasar (APK) PAUD yang masih 50 persen akan digenjot hingga mencapai 80 persen. Mencetak generasi emas bakal di kerek hingga masuk ke SD, caranya adalah membuka akses seluas-luasnya bagi anak-anak usia SD. Akses seluas-luasnya juga dilakukan dilakukan untuk level SMP salah satunya lewat program perbaikan seluruh sekolah rusak atau tidak layak. Penyiapan generasi emas tidak cukup hanya dengan menggarap PAUD,SD, SMP, tetapi dilanjutkan hingga SMA. Yakni dengan menyiapkan bantuan operasional sekolah menengah (BOS-SM).
Dengan proyeksi nilai BOS-SM tahun depan senilai Rp 1 juta untuk setiap siswa, lulusan SMP diharapkan bisa langsung masuk SMA tanpa dibebani biaya pendidikan yang tinggi. Target berikutnya setelah partisipasi pendidikan di SMA melonjak adalah menyiapkan saluran untuk mengalirkan lulusan SMA itu ke perguruan tinggi. Melalui aturan yang mewajibkan PTN mengalokasikan 20 persen kuota untuk calon mahasiswa dari keluarga miskin. Kuota 20 persen PTN untuk keluarga miskin masih dalam bentuk Rancangan Undang-Undang (RUU) Dikti. Sayangnya hingga sekarang RUU tersebut belum di godok di DPR.Dengan konsep yang panjang tadi, NUH mengumpamakan tahun ini adalah tahun menanam, "nah 2045 saatnya memanen". Pesan Pak Menteri, sekali lagi yang penting potensi yang luar biasa benih- benih emas itu jangan sampai dibiarkan lewat begitu saja.
............Sekarang posisi kita dimana ?
Apakah tenaga pendidik atau tenaga kependidikan atau …. ? Masih ingatkah semboyan “Ing ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani" (bila kita berada di depan memberi contoh, syukur kalau dapat di contoh; bila kita di tengah, kita membangkitkan semangat, syukur kalau sudah bersemangat; bila kita di belakang memberi dorongan ). Mari kita jemput program itu, kita posisi dimana? Apa yang harus kita lakukan? atau kita perlu…. ?
http://unduhgratisku.tk/
Share this article :

+ comments + 7 comments

dedygn
3 Mei 2012 pukul 22.26

Prof. NUH.... Prof. NUH, mengapa njenengan ga jadi mendikbud sejak dulu.... kan kalo njenengan jadi mendikbud sejak dulu, aku skrg jg sdh siap di panen nih, walo akhirnya terelimitir.... hehehe. Setuju 100% Prof., tapi kira2 Negara lain trutama Asia sudah nyampek mana hayoooo...... Majulah anak-anakku generasi bangsaku..... jangan tergoyahkan akan angin "godaan akhlak" yang menerpamu....

3 Mei 2012 pukul 23.12

Siap dipanen ki nek ra diserang wereng lho pak.....

dedygn
4 Mei 2012 pukul 07.51

Kan udah ada tulisannya pak ; "wereng dilarang nyerang...," hehehe....

Anonim
6 Mei 2012 pukul 10.29

andai aku seorang nelayan akan kutabung hasil nelayanku untuk menyongsong generagi bangsaku

Anonim
6 Mei 2012 pukul 10.33

Aku seorang petani tapi cita-citaku seperti program pak Nuh, memiliki generasi yang dapat membangun negeriku

Anonim
6 Mei 2012 pukul 10.53

Kalau menurut AMBISI Prof Yohanes Surya, jawa pos minggu, 6 Mei 2012 hal 16 sosok $ sisi lain " SD CUKUP 3 TAHUN SAJA," TENTU PERCEPATAN INI DIPERUNTUKKAN BAGI SISWA YANG BENAR-BENAR MAMPU " Melalui lembaga yang dia bentuk Surya Institute, akan menjaring minimal satu anak satu kabupaten atau kota di Indonesia.SMP satu tahun SMA dua tahun , hingga mereka dapat mencetak doktor - doktor muda dengan usia kurang 20 tahun.

14 Mei 2012 pukul 22.34

Mantab, M. Nuh harus lebih peka terhadap kaum pendidik dan kaum yang dididik

Posting Komentar

 
Support : S1laban | MGMP | Roeli Elha | Pusat Edukasi
Copyright © 2011. SMPN 1 Pucanglaban - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by S1laban
Proudly powered by Blogger